Training management merupakan gambaran dalam
pelaksanaan program training. training yang dilaksanakan di sebuah organisai tidak bisa dipisahkan dari sistem yang lain, training management harus terintegrasi dengan sistem
yang lain agar hasil yang dicapai dapat maksimal dan
sesuai dengan tujuan organisasi. Kebanyakan training yang dilakukan oleh organisasi dilaksanakan hanya atas dasar prediksi kebutuhan saja, atau sepertinya butuh, atau lagi ngtrend. dasar seperti itu yang menjadikan suatu pemborosan dalam organisasi.atau perusahaan dan sering kali tidak disadari oleh organisasi atau perusahaan.
Penting untuk dicatat bahwa tidak semua masalah yang muncul, baik di organisasi
atau karyawan dapat diselesaikan dengan training. training sebenarnya adalah
jalan terakhir dalam penyelesaian masalah yang terjadi. selain training masalah
atau peningkatan performance dapat dilakukan melalui :
1. Couching oleh atasan
2. Konseling baik atasan atau bagian yang ditugaskan
3. Peraturan yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang
ada.
jika solusi yang dimunculkan belum dapat menyelesaikan
masalah yang ada, maka baru bisa dilakukan training. peserta yang mengikuti
training haruslah selektif dan sesuai. tidak semua orang dapat mengikuti
training yang sama. tidak semua masalah dapat hanya diselesaikan dengan satu
training saja. harus dilakukan dengan berbagai cara yang terintegrasi dengan
sistem yang ada.
Training manajemen yang ada dalam konsep ini menganut
total training management yang dikembangkan secara terintegrasi dengan sistem
yang lain dan tidak bisa dipisahkan. Secara simple sistem ini disingkat menjadi
BADDIE SYSTEM yang terdiri dari Bussiness Concer, Analysis Of Needs, Design
& Development, Implementation dan Evaluation. dan sekali lagi sistem
tersebut tidak bisa berdiri sendiri. adapun sistem Baddie bisa dijabarkan secara singkat seperti ini :
Bussiness Concer merupakan landasan dalam pelaksanaan training. semua
training yang dilaksanakan harus menunjang dari bussiness concer dari
perusahaan. dan jika diperlukan training dapat menjadi daya dorong dalam
pencapaian target organisasi. Bussiness concern terdiri dari target perusahaan,
fukus pengembangan perusahaan, master plan dan value yang dianut oleh
perusahaan.
Analysis of needs adalah analisa yang dilakukan terhadap bussiness
concern yang ada diperusahaan dan dasar kebutuhan training yang ada di
organisasi tersebut. secara garis besar tujuan analysis off needs dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu
1. Proaktif - Prefentif dimana tujuan dari analisa
tersebut adalah mendapatkan hasil yang dapat di gunakan sebagai pendorong
peningkatan kondisi yang ada di perusahaan. baik itu target, master plan,
pengembangan organisasi dan pengembangan karyawan.
2. Reaktif - Corrective : dimana analisa dilakukan
karena terjadi sesuatu yang minor didalam organisasi. baik itu hambatan dalam
pencapaian target perusahaan dan masterplan perusahaan, kesalahan pada sistem
organisasi, kesalahan personal organisasi dan tidak maksimalnya value yang ada
di perusahaan.
Design & Development yaitu tahapan setelah didapatkan masalah yang ada dan
solusi yang berbentuk training, tahapan ini bertujuan untuk menyiapkan konsep
pelaksanaan training mulai dari sarana dan prasarana, pemateri, tempat dan lain
- lain. tujuan dari tahapan ini adalah bagaimana materi yang nanti akan
disampaikan akan dapat dengan mudah ditangkap dan diterima oleh peserta
training serta mendapatkan hasil yang maksimal.
Implementation yaitu tahapan pelaksanaan training. target dalam
tahapan ini adalah pelaksanaan training sesuai dengan standart dalam proses
perencanaan sebelumnya.
Evaluation adalah proses terakhir dalam training management,
pada tahapan ini yaitu melakukan evaluasi terhadap training yang sudah
dilakukan. target dari tahapan ini adalah melakukan pengukuran terhadap
hasil/efek dari pelaksanaan training baik kepada peserta training, organisasi
dan perusahaan. tahapan evaluasi dikelompokkan menjadi :
1. Evaluasi Pelaksanaan Training yaitu evaluasi yang
dilakukan untuk menilai seberapa efektif training yang telah dilakukan.
penilaian dilakukan oleh peserta training dan penyelenggara training yang
dibagi menjadi aitem penilaian terhadap trainer, sarana dan prasarana dan
suasana training Evaluasi dilakukan setelah selesai acara training.
2. Evaluasi Pengetahuan yaitu evaluasi yang dilakukan
untuk mengetahui peningkatan pengetahuan yang terhadi pada peserta training.
pengukuran dilakukan dengan melakukan pretest dan post test dalam pelaksanaan
training. evaluasi dilakukan sebelum dan sesudah pelaksanaan training secara
langsung.
3. Evaluasi Perilaku dilakukan untuk melihat pengaruh
training terhadap perilaku peserta training. pelaksanaan evaluasi dilakukan
secara periodik mulai dari setelah traininng, 3 bulan setelah training, 6 bulan
setelah training sampai dengan 1 tahun setelah training.
4. Evaluasi organisasi yaitu evaluasi yang dilakukan
untuk melihat perubahan organisasi yang diakibatkan oleh perubahan perilaku
peserta training. jadi evaluasi dilakukan jika terjadi perubahan perilaku pada
peserta training. jika tidak ada perubahan perilaku maka dapat dipastikan tidak
akan terjadi perubahan organisasi. perubahan tidak hanya dikarenakan faktor
training, namunn juga dipengaruhimoleh lingkungan sekitar.
5. Evaluasi Investasi yaitu dilakukan untuk melihat
pengembalian investasi yang telah dilakukan. evaluasi ini dilakukan setelah ada
perubahan pada organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar