Rabu, 20 November 2013

Total Training Management, Baddie System



Training management merupakan gambaran dalam pelaksanaan program training. training yang dilaksanakan di sebuah organisai tidak bisa dipisahkan dari sistem yang lain, training management harus terintegrasi dengan sistem yang lain agar hasil yang dicapai dapat maksimal dan sesuai dengan tujuan organisasi. Kebanyakan training yang dilakukan oleh organisasi dilaksanakan hanya atas dasar prediksi kebutuhan saja, atau sepertinya butuh, atau lagi ngtrend. dasar seperti itu yang menjadikan suatu pemborosan dalam organisasi.atau perusahaan dan sering kali tidak disadari oleh organisasi atau perusahaan.
Penting untuk dicatat bahwa tidak semua masalah yang muncul, baik di organisasi atau karyawan dapat diselesaikan dengan training. training sebenarnya adalah jalan terakhir dalam penyelesaian masalah yang terjadi. selain training masalah atau peningkatan performance dapat dilakukan melalui :
1.     Couching oleh atasan
2.     Konseling baik atasan atau bagian yang ditugaskan
3.     Peraturan yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
jika solusi yang dimunculkan belum dapat menyelesaikan masalah yang ada, maka baru bisa dilakukan training. peserta yang mengikuti training haruslah selektif dan sesuai. tidak semua orang dapat mengikuti training yang sama. tidak semua masalah dapat hanya diselesaikan dengan satu training saja. harus dilakukan dengan berbagai cara yang terintegrasi dengan sistem yang ada. 

Training manajemen yang ada dalam konsep ini menganut total training management yang dikembangkan secara terintegrasi dengan sistem yang lain dan tidak bisa dipisahkan. Secara simple sistem ini disingkat menjadi BADDIE SYSTEM yang terdiri dari Bussiness Concer, Analysis Of Needs, Design & Development, Implementation dan Evaluation. dan sekali lagi sistem tersebut tidak bisa berdiri sendiri. adapun sistem Baddie bisa dijabarkan secara singkat seperti ini : 
 

Bussiness Concer merupakan landasan dalam pelaksanaan training. semua training yang dilaksanakan harus menunjang dari bussiness concer dari perusahaan. dan jika diperlukan training dapat menjadi daya dorong dalam pencapaian target organisasi. Bussiness concern terdiri dari target perusahaan, fukus pengembangan perusahaan, master plan dan value yang dianut oleh perusahaan.

Analysis of needs adalah analisa yang dilakukan terhadap bussiness concern yang ada diperusahaan dan dasar kebutuhan training yang ada di organisasi tersebut. secara garis besar tujuan analysis off needs dapat dibedakan menjadi 2 yaitu
1. Proaktif - Prefentif dimana tujuan dari analisa tersebut adalah mendapatkan hasil yang dapat di gunakan sebagai pendorong peningkatan kondisi yang ada di perusahaan. baik itu target, master plan, pengembangan organisasi dan pengembangan karyawan.
2. Reaktif - Corrective : dimana analisa dilakukan karena terjadi sesuatu yang minor didalam organisasi. baik itu hambatan dalam pencapaian target perusahaan dan masterplan perusahaan, kesalahan pada sistem organisasi, kesalahan personal organisasi dan tidak maksimalnya value yang ada di perusahaan.

Design & Development yaitu tahapan setelah didapatkan masalah yang ada dan solusi yang berbentuk training, tahapan ini bertujuan untuk menyiapkan konsep pelaksanaan training mulai dari sarana dan prasarana, pemateri, tempat dan lain - lain. tujuan dari tahapan ini adalah bagaimana materi yang nanti akan disampaikan akan dapat dengan mudah ditangkap dan diterima oleh peserta training serta mendapatkan hasil yang maksimal.

Implementation yaitu tahapan pelaksanaan training. target dalam tahapan ini adalah pelaksanaan training sesuai dengan standart dalam proses perencanaan sebelumnya.

Evaluation adalah proses terakhir dalam training management, pada tahapan ini yaitu melakukan evaluasi terhadap training yang sudah dilakukan. target dari tahapan ini adalah melakukan pengukuran terhadap hasil/efek dari pelaksanaan training baik kepada peserta training, organisasi dan perusahaan. tahapan evaluasi dikelompokkan menjadi :
1. Evaluasi Pelaksanaan Training yaitu evaluasi yang dilakukan untuk menilai seberapa efektif training yang telah dilakukan. penilaian dilakukan oleh peserta training dan penyelenggara training yang dibagi menjadi aitem penilaian terhadap trainer, sarana dan prasarana dan suasana training  Evaluasi dilakukan setelah selesai acara training.
2. Evaluasi Pengetahuan yaitu evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan yang terhadi pada peserta training. pengukuran dilakukan dengan melakukan pretest dan post test dalam pelaksanaan training. evaluasi dilakukan sebelum dan sesudah pelaksanaan training secara langsung.
3. Evaluasi Perilaku dilakukan untuk melihat pengaruh training terhadap perilaku peserta training. pelaksanaan evaluasi dilakukan secara periodik mulai dari setelah traininng, 3 bulan setelah training, 6 bulan setelah training sampai dengan 1 tahun setelah training.
4. Evaluasi organisasi yaitu evaluasi yang dilakukan untuk melihat perubahan organisasi yang diakibatkan oleh perubahan perilaku peserta training. jadi evaluasi dilakukan jika terjadi perubahan perilaku pada peserta training. jika tidak ada perubahan perilaku maka dapat dipastikan tidak akan terjadi perubahan organisasi. perubahan tidak hanya dikarenakan faktor training, namunn juga dipengaruhimoleh lingkungan sekitar.
5. Evaluasi Investasi yaitu dilakukan untuk melihat pengembalian investasi yang telah dilakukan. evaluasi ini dilakukan setelah ada perubahan pada organisasi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar